Bunda pernah melihat suami mengalami mual atau kembung ketika bunda sedang hamil ? Bingung ya bun, padahal bunda yang sedang hamil akan tetapi suami yang mengalami mual muntah. Tahukah bunda, jika kondisi ini kemungkinan sang ayah mengalami kehamilan simpatik. Apa sih kehamilan simpatik itu ? Yuk kita bahas di artikel Medikacare berikut ini.
Sindrom Couvade atau yang sering disebut dengan kehamilan simpatik merupakan kondisi yang terjadi ketika sang suami ikut merasakan tanda kehamilan yang biasanya hanya dirasakan oleh sang istri. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sang ayah memiliki rasa empati kepada bunda dan juga mengalami tingkat stress yang sama dengan bunda.Gejala terjadinya kehamilan simpatik
Seperti halnya yang terjadi ketika bunda yang sedang hamil, sang suami yang mengalami kehamilan simpatik juga akan merasakan beberapa gejala fisik seperti :1. Mengalami mual dan juga muntah
2. Mengalami sakit perut dan juga kram
3. Perut menjadi kembung dan mengalami nyeri ulu hati
4. Mengalami perubahan nafsu makan
5. Mengalami sakit punggung
6. Mengalami gangguan pada pernapasan
7. Terjadi iritasi pada saluran kencing
Selain perubahan dan juga gejala secara fisik ternyata mengalami perubahan ataupun gejala pada sisi psikologis juga ada loh bun seperti :
1. Mengalami perubahan suasana hati (moodswing)
2. Terjadi gangguan pola tidur atau menjadi susah tidur
3. Mengalami kecemasan
4. Menurunnya gairah pada seks (libido)
5. Menjadi pelupa
Cara Menghadapi Kehamilan Simpatik
Ketika mengalami kondisi ini bunda dan juga suami tidak perlu khawatir karena kehamilan simpatik bukanlah penyakit fisik maupun mental. Kondisi ini normalnya hanya sementara dan tidak mengkhawatirkan. Bunda mungkin tidak bisa menghilangkannya namun kondisi ini masih dapat diredakan dengan beberapa cara berikut ini :1. Mengatasinya dengan Tekanan Psikologis
Terkadang kehamilan dapat menyebabkan bunda dan juga ayah menjadi lebih stress dan menjadi lebih emosional. Kondisi stress inilah yang akan membuat tubuh mengeluarkan berbagai zat kimia yang dapat menimbulkan kehamilan simpatik. Dan untuk mengurangi rasa stress dan juga emosional ini bunda dan juga ayah bisa mengikuti berbagai kelas parenting.Perbanyak mengobrol bersama teman ataupun saudara yang sudah berpengalaman memiliki anak dan juga berdiskusi berdua untuk menghadapi berbagai masalah kedepannya. Aktifitas ini mampu membantu bunda dan ayah memudahkan transisi dari pasangan menjadi orang tua.
2. Perbaiki Komunikasi dengan pasangan
Ketika sedang hamil, bunda dan suami akan merasakan kedekatan secara hubungan emosional yang bunda rasakan juga akan dirasakan oleh sang suami. Maka dari itu, saling berkomunikasi terhadap kondisi bunda selama kehamilan menjadi salah satu kunci yang bisa dilakukan untuk saling menengkan selama kehamilan.3. Mencoba untuk relaksasi
Apabila berbagai gejala kehamilan simpatik membuat sang ayah menjadi lebih stress karena belum pernah mengalaminya, kondisi ini dapat membuat meningkatnya hormon stress kortisol yang Dimana nantinya akan menimbulkan rasa cemas yang berlebihan dan juga gejala stress menjadi lebih berat.Bunda dan ayah bisa mencoba dengan melakukan metode relaksasi mulai dari mendengarkan music favorit, melakukan pijat relaksasi, melakukan relaksasi dengan menghirup aromaterapi, mandi dengan air hangat ataupun juga bisa dengan berolahraga. Kehamilan simpatik bisa sedikit demi sedikit mereda apabila bunda dan ayah menjalani hidup lebih santai dan tenang.
Pada umumnya kehamilan simpatik hanya bersifat sementara dan akan menghilang ketika biasanya usia kehamilan sang bunda sudah memasuki trimester kedua atau bisa juga menghilang ketika sang buah hati lahir. Sehingga bunda dan juga ayah tidak perlu khawatir ya. Sebenarnya kehamilan simpatik merupakan kondisi yang unik dan bisa menjadi kenangan bunda serta ayah di suatu hari nanti. Kondisi ini menandakan sang suami memiliki empati atau pengertian terhadap kehamilan bunda.
